Kalau sebelumnya konsumen karet alam dunia sebagian adalah Amerika Serikat, negara Eropa dan Jepang, belakangan permintaan paling besar justru datang dari negara China setelah negara tersebut membangun insfrastruktur jalan raya seperti jaringan jalan-jalan tol yang luar biasa. Tersedianya prasarana jalan darat yang demikian telah melahirkan kebutuhan kendaraan bermotor.
Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor maka meingkat pula permintaan akan ban kendaraan tersebut yang akhirnya melahirkan pabrikan-pabrikan kendaraan bermotor di negara tersebut yang membutuhkan jumlah karet alam yang meningkat pesat. Walaupun tersedianya sejumlah karet sentetis tetapi untuk ban kendaraan bermotor tetap kualitasnya lebih baik karet alam, dimana tingkat elastisitasnya lebih baik atau tingkat kekeyalan ban itu yang lebih baik.
Produsen karet alam dunia terbesar saat ini masih dipegang Thailand, menyusul Indonesia dan Malaysia. Kalau dilihat luasan kebun karet maka Indonesia berada tingkat teratas, tetapi kalau melihat jumlah produksi Indonesia kalah dengan Thailand, lantaran di negara tersebut kebun karet kebanyakan di kelola skala kebun besar oleh pemerintah. Sementara di Indonesia kebun karet terbesar justru dikelola oleh rakyat biasa dengan skala kebun yang kecil sehingga tingkat produksi juga terbatas.
Melihat kenyataan tersebut maka sudah seharusnya pemerintah
Library : Kompas
No comments:
Post a Comment