24 March 2008

Telegu = Mencium Jauh

Televisi(tele=jauh, vision=lihat), artinya menonton jarak jauh

Telepon(tele=jauh, phone=suara), artinya berbicara jarak jauh

Telegraf(tele=jauh, graph=huruf), artinya menulis jarak jauh

Teleskop(tele=jauh, scope=ruang), artinya melihat ruang jarak jauh

Bertele-tele, artinya berbicara panjang lebar,

Kalau bau kentut tercium dari jauh disebut ..............
Telegu


nb:
telegu adalah binatang hutan berbulu mirip kucing(bukan kucing hutan), mempunyai cara pertahanan dengan mengeluarkan bau yang sangat tajam bahkan menurut sebagian orang rumput yang terkena kentut telegu akan langsung mati

19 March 2008

Masa Keemasan Perkaretan Tanah Air

Kalau sebelumnya konsumen karet alam dunia sebagian adalah Amerika Serikat, negara Eropa dan Jepang, belakangan permintaan paling besar justru datang dari negara China setelah negara tersebut membangun insfrastruktur jalan raya seperti jaringan jalan-jalan tol yang luar biasa. Tersedianya prasarana jalan darat yang demikian telah melahirkan kebutuhan kendaraan bermotor.

Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor maka meingkat pula permintaan akan ban kendaraan tersebut yang akhirnya melahirkan pabrikan-pabrikan kendaraan bermotor di negara tersebut yang membutuhkan jumlah karet alam yang meningkat pesat. Walaupun tersedianya sejumlah karet sentetis tetapi untuk ban kendaraan bermotor tetap kualitasnya lebih baik karet alam, dimana tingkat elastisitasnya lebih baik atau tingkat kekeyalan ban itu yang lebih baik.

Produsen karet alam dunia terbesar saat ini masih dipegang Thailand, menyusul Indonesia dan Malaysia. Kalau dilihat luasan kebun karet maka Indonesia berada tingkat teratas, tetapi kalau melihat jumlah produksi Indonesia kalah dengan Thailand, lantaran di negara tersebut kebun karet kebanyakan di kelola skala kebun besar oleh pemerintah. Sementara di Indonesia kebun karet terbesar justru dikelola oleh rakyat biasa dengan skala kebun yang kecil sehingga tingkat produksi juga terbatas.

Melihat kenyataan tersebut maka sudah seharusnya pemerintah Indonesia memperhatikan perkebunan karet ini dengan skala besar pula agar Indonesia menjadi pengekspor karet alam terbesar dunia.Produksi karet alam Indonesia saat ini memasuki masa keemasan dengan harga jual mencapai 2,8 dollar AS per kilogram (kg) atau harga tertinggi dalam sejarah perkaretan di tanah air.

-------------------
Library : Kompas

10 March 2008

Batangari yang Rasanya Manis


Saya sempat tidak percaya ketika pertama kali diberitahu sepupu saya kalau air batangari Benuang didekat kebunnya rasanya manis, dengan penasaran saya ikuti dia menuju batangari tapi sebelumnya kami mencari umbi yang harus dimakan sebelum masuk ke batangari tersebut.

Setelah melepas pakaian sambil mandi saya mulai menelan air sedikit sambil merasakan dengan lidah, ternyata benar air batangari tersebut berasa manis walaupun berpindah kebagian yang lain tetap saja manis semua.

Sehabis mandi, saya disuruh merasakan air putih yang ada di sudung ternyata sama airnya manis, akhirnya saya diberitahu bahwa bukan airnya yang manis tapi umbi yang kami makan tadi yang menyebabkan rasa manis pada semua air yang diminum.

Umbi tersebut tumbuh liar didalam hutan, tingginya hanya satu jengkal mirip bibit salak, umbinya berwarna putih tapi terdapat biji hitam kecil-kecil didalamnya, masyarakat setempat menyebutnya rendingan, ketika dimakan tidak terasa manis, manisnya terasa ketika minum air dan bertahan agak lama sebelum akhirnya hilang sendiri.

--------------
ketika saya berkunjung ke dusunlaman.net ternyata memuat tentang rendingan ini tapi dengan nama tahi(
Curculigo latifolia)


06 March 2008

Sejarah Teater Tradisional Dulmuluk

Dari manakah dulmuluk berasal? Ada beberapa versi tentang sejarah teater tradisional yang berkembang di Sumatera Selatan itu. Satu versi yang sering disebut- sebut, teater ini bermula dari syair Raja Ali Haji, sastrawan yang pernah bermukim di Riau.

Penyair dan anggota Asosiasi Tradisi Lisan Sumatera Selatan, Anwar Putra Bayu, di Palembang, mengungkapkan, salah satu syair Raja Ali Haji diterbitkan dalam buku Kejayaan Kerajaan Melayu. Karya yang mengisahkan Raja Abdul Muluk itu terkenal dan menyebar di berbagai daerah Melayu, termasuk Palembang.


Seorang pedagang keturunan Arab, Wan Bakar, membacakan syair tentang Abdul Muluk di sekitar rumahnya di Tangga Takat, 16 Ulu. Acara itu menarik minat masyarakat sehingga datang berkerumun. Agar lebih menarik, pembacaan syair kemudian disertai dengan peragaan oleh beberapa orang, ditambah iringan musik.


Pertunjukan itu mulai dikenal sebagai
dulmuluk pada awal abad ke-20. Pada masa penjajahan Jepang sejak tahun 1942, seni rakyat itu berkembang menjadi teater tradisi yang dipentaskan dengan panggung. Saat itu dulmuluk


Grup teater kemudian bermunculan dan
dulmuluk tumbuh dan digemari masyarakat. ”Dulmuluk menarik karena menampilkan teater yang lengkap. Ada lakon, syair, lagu-lagu Melayu, dan lawakan. Lawakan, yang biasa disebut khadam, sering mengangkat dan menertawakan ironi kehidupan sehari- hari masyarakat saat itu,” kata Anwar Putra Bayu.


Ketua Umum Himpunan Teater Tradisional Sumsel Muhsin Fajri menilai, pementasan
dulmuluk selalu ditunggu masyarakat karena akting di panggung dibawakan secara spontan dan menghibur, bahkan penonton juga bisa merespons percakapan di atas panggung. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Melayu dan bahasa Palembang.


Perjalanan
dulmuluk mulai surut sejak tahun 1990-an, ketika alternatif hiburan semakin banyak, terutama melalui televisi dan film layar lebar. Teater tradisi itu semakin merosot setelah orang yang menggelar hajatan lebih memilih pertunjukan organ tunggal. Akhirnya, dulmuluk seperti kehabisan energi, kehilangan pamor, dan tidak mampu bangkit lagi.


Pada masa akhir pemerintahan orde baru di desa baturaja kecamatan rambang dangku pertunjukan dulmuluk sempat dihidupkan lagi, semua perlengkapan disediakan golkar sebagai sponsor tunggal, tentu saja pakaiannya ditambah gambar pohon beringin.


Walaupun rata-rata pemainnya adalah orang tua, hampir setiap malam ada latihan dulmuluk yang memang sudah jarang mereka mainkan, ketika dulmuluk masih berjaya hampir setiap ada pesta pernikahan di sekitar kecamatan rambang dangku kelompok dulmuluk desa baturaja selalu di tanggap semalam suntuk, namun sekarang belum ada yang berusaha menghidupkan kembali seni teater tradisional tersebut sejak tumbangnya pemerintahan orde baru

--------------------
Library : Bermula dari Syair Raja Ali Haji, kompas 03 Maret 2006

01 March 2008

Ilok Pule

buah kepayang dimakan lemak
ilok pule ditanak minyak
alangke alap lah bujang tunak
ilok dibuat lah mantu umak


buah salak banyak dibeli
buah setaun lah due kali
amanlah galak kebile lagi
tunggu setaun lah lame ige


jalan jalan ke pagar jati
dusun dililit bukit barisan
duduk menung berdiri menung
lambat betemu lah betangisan


banyaklah kandis di desa lintang
buah pelam dimakan ulat
banyak gadis desa lematang
bujangnye alap di kota lahat


buah kueni padanglah bindu
anju belanju ke pagar jati
kamilah ini sedang merindu
rindulah berat didalam hati
-----------------------

lagu ini bisa di download (versi mp3) di http://ilmanzuhriyadi.multiply.com