15 November 2007

Bahasa di Rambang Dangku

Sebelum adanya pemekaran wilayah, Kabupaten Muara Enim masih tergabung dalam kabupaten LIOT (Lematang Ilir Ogan Tengah) dengan Lahat dan Prabumulih. Terdapat tiga kecamatan rambang, yaitu Rambang Kapak Tengah, Rambang Lubai dan Rambang Dangku, dalam perkembangannya Rambang Kapak Tengah masuk dalam wilayah kota Prabumulih dan Rambang Lubai menjadi dua kecamatan yaitu Rambang dan Lubai namun tetap dalam wilayah kabupaten Muara Enim.

Wilayah Rambang Dangku memanjang dari utara ke selatan, wilayah utara dulunya termasuk wilayah marga Dangku yang dilalui sungai Lematang sehingga disebut urang lematang atau urang ayek sedangkan bagian selatan dilalui sungai Rambang sehingga disebut jeme rambang atau jeme darat.

Walaupun secara geografis berdekatan namun secara bahasa banyak perbedaan disebabkan dulunya mereka masih mengandalkan sungai sebagai sarana transportasi utama sehingga interaksi yang paling sering terjadi adalah interaksi antar wilayah dalam satu aliran sungai, misalnya masyarakat lematang ilir dalam mengucap huruf R cenderung jelas dan huruf A di akhir kata dari bahasa indonesia dalam pengucapan seperti E dalam logat Melayu(malaysia) berbeda dengan sebagian masyarakat rambang dalam pengucapan huruf R seperti H dan bagi masyarakat beruge(benuang) talang ubi huruf A diakhir kata pengucapannya seperti E dalam cetek, kelek.

Contoh lainnya :
Indonesia Rambang Lematang ilir
orang uhang, jeme urang
kamu Kape-dengan dengan
cinta hibang ribang
bawa batak bawe
lihat kinah kinak
dekat cendak parak
rasa hase rase
peluang lukak lokak
jalan-jalan midang, behayau medang, berayau
karet para balam
kita kite tubo
enak lemak ilok
berkelahi begelut belage

No comments: