Bagi penggemar makanan warteg pasti kenal semur jengkol, menu wajib selain oreg, capcai, pergedel, tumis kangkung, sayur daun singkong dll.
Menurut penggemar fanatik, jengkol bisa merangsang nafsu makan walaupun efeknya kemana mana, bau mulut, kencing, buang angin dan buang air besar.
Selain dimasak jengkol juga bisa dimakan mentah sebagai lalap, kalau jengkol yang masih muda tentu gampang melahapnya tapi kalau sudah tua dagingnya akan terasa keras dan alot.
Tapi bagi masyarakat sumatera, jengkol atau jering yang sudah tua masih bisa dinikmati sebagai lalap jering lahang dengan cara jengkol yang sudah tua dibuka kulit luarnya yang keras tapi kulit tipis bagian dalam dibiarkan kemudian dikubur dalam pasir, setelah beberapa hari akan muncul tunasnnya dan dagingnya agak mengembang dan lebih lunak, tentu saja tidak seperti touge(kecambah) yang dimakan bukan tunasnya melainkan dagingnya yang disebut lahang jering.
Menurut penggemar fanatik, jengkol bisa merangsang nafsu makan walaupun efeknya kemana mana, bau mulut, kencing, buang angin dan buang air besar.
Selain dimasak jengkol juga bisa dimakan mentah sebagai lalap, kalau jengkol yang masih muda tentu gampang melahapnya tapi kalau sudah tua dagingnya akan terasa keras dan alot.
Tapi bagi masyarakat sumatera, jengkol atau jering yang sudah tua masih bisa dinikmati sebagai lalap jering lahang dengan cara jengkol yang sudah tua dibuka kulit luarnya yang keras tapi kulit tipis bagian dalam dibiarkan kemudian dikubur dalam pasir, setelah beberapa hari akan muncul tunasnnya dan dagingnya agak mengembang dan lebih lunak, tentu saja tidak seperti touge(kecambah) yang dimakan bukan tunasnya melainkan dagingnya yang disebut lahang jering.
No comments:
Post a Comment