MUARAENIM, SRIPO(25 Januari 2005) —
Kita patut berbangga hati. Pasalnya, jembatan Teluk Lubuk-Muaraenim merupakan jembatan rangka baja pertama kali di Indonesia menggunakan teknologi balok beton pracetak pra-tegang berpenampang “Double T” dan keenam dalam pemasangan eksternal prestressing. Diharapkan bisa menjadi sumbangan berharga bagi dunia kontruksi jembatan di Indonesia, kata Dirut PT MHP (Musi Hutan Persada) Ir H Joedarsono Djojosoebroto, MMA, Senin (24/1) dalam kunjungan peresmian Gubernur Sumsel, Ir Syahrial Oesman, MM di Desa Teluk Lubuk-Muaraenim.
Menurut Joedarson, jembatan Teluk Lubuk yang membentang di atas Sungai Lematang sepanjang 140 meter sudah dioperasikan sejak 16 April 1987 lalu berkontruksi rangka baja Australia dan lantai jembatan dari beton konversional. Namun akibat faktor umum dan tingginya frekuensi pemakaian pada pertengahan Februari 2004, jembatan mengalami keretakan di lantai mengakibatkan kendaraan bertonase berat tidak bisa lagi melewatinya karena dikhawatirkan memperparah kerusakan.
Karena pentingnya manfaat jembatan bagi masyarakat Muaraenim khususnya, PT MHP bersama PT Pertamina DOH Sumbagsel berinisiatif membentuk konsorsium guna merehabilitasi jembatan Teluk Lubuk di bawah bimbingan Dinas PU Bina Marga Sumsel. Setelah itu, pihaknya menunjuk PT Yodya Karya (persero) untuk meneliti sisa kekuatan jembatan esisting melibatkan balai jembatan dan bangunan pelengkap jalan, Puslitbang Transportasi, Departemen Kimpraswil Bandung dan PU Bina Marga Sumsel.
Hasil penelitian yang digelar Mei-Juni 2004 menunjukkan ada kerusakan pada lantai jembatan. Rusak parah, banyak baut yang longgar, chamber ketiga rangka baja banyak berkurang dan rangka baja jembatan lainnya hanya mampu memikul 70 persen beban. Lalu diadakan perbaikan peningkatan kapasitas muatan kontruksi rangka baja Australia di setiap bentang sistem eksternal prestressing, pengantian kelurahan lantai jembatan dengan balok beton pracetak prategang berpenampang “Double T”, penggantian dudukan jembatan dengan elastorribearing pad, penggantian dan pengencangan baut rangka baja, perbaikan beton kepala jembatan dan kepala pilar serta pemasangan ruberr strip, jelas Dirut.
Ditambahkannya, perbaikan jembatan Teluk Lubuk dimulai Agustus 2004 hingga Januari 2005 oleh PT Nidya Karya (persero) menelan dana Rp 4.930.219.000 terdiri dari PT MHP Rp 3.930.219.000 dan PT Pertamina (persero) Rp 1 Miliar. PT MHP juga menutupi biaya jasa konsultan Rp 415 juta dan biaya pembuatan jembatan darurat (ponton) Rp 3,150 miliar. Gubernur Sumsel, Ir Syahrial Oesman dan Bupati Muaraenim, H Kalamudin Djinab, SH menghimbau seluruh masyarakat menjaga dan memelihara jembatan agar benar-benar bermanfaat.
Kita patut berbangga hati. Pasalnya, jembatan Teluk Lubuk-Muaraenim merupakan jembatan rangka baja pertama kali di Indonesia menggunakan teknologi balok beton pracetak pra-tegang berpenampang “Double T” dan keenam dalam pemasangan eksternal prestressing. Diharapkan bisa menjadi sumbangan berharga bagi dunia kontruksi jembatan di Indonesia, kata Dirut PT MHP (Musi Hutan Persada) Ir H Joedarsono Djojosoebroto, MMA, Senin (24/1) dalam kunjungan peresmian Gubernur Sumsel, Ir Syahrial Oesman, MM di Desa Teluk Lubuk-Muaraenim.
No comments:
Post a Comment