15 August 2008

Perbaikan Budidaya Karet

Yayasan Tambuhak Sinta (YTS), yayasan yang berkarya di Kec. Kahayan Hulu Utara, Kab. Gunung Mas, Palangka Raya, dengan didukung sepenuhnya oleh pemerintah setempat mencoba membantu dengan memfasilitasi masyarakat melakukan perbaikan-perbaikan teknik budidaya karet masyarakat menuju budidaya yang berkelanjutan.
Dengan perpaduan teknis modern dan kearifan lokal, diharapkan dapat peningkatan hasil yang lebih memuaskan, ramah lingkungan serta berkelanjutan. Dalam pendampingan tersebut dilakukan beberapa aktivitas, yaitu:

1. Perbaikan cara bercocok tanam
Kebiasaan masyarakat setempat setelah membuka lahan adalah m
enanam padi (padi gunung), yang langsung diikuti dengan penanaman karet atau setelah panen padi selesai di lahan yang sama. Setelah mengikuti pelatihan, masyarakat mulai memperbaiki cara pengelolaan lahannya yang diawali dengan pengaturan jarak tanam. Karet ditanam dengan jarak yang teratur seukuran 3x7, 4x6, atau 5x5 meter untuk lahan datar. Sedangkan, untuk lahan yang berbukit-bukit mereka menggunakan sistem kontur “A” untuk
menyesuaikan dengan kemiringan bukit sehingga mempermudah pemeliharaan karet dan penyadapan menjadi efektif dan efisien.

2. Penggunaan tanaman sela
Sementara menunggu tanaman karet menghasilkan, masyarakat membudidayakan tanaman sela seperti jenis kacang-kacangan, lombok, terong, semangka, dan lain sebagainya. Mereka juga tetap menanam padi pada musim tanam berikutnya. Musim tanam padi gunung adalah Oktober-Maret. Adanya tanaman sela secara tidak langsung turut membantu pemeliharaan karet karena tanaman sela memerlukan perawatan teratur, sepert
i pemupukan dan pembersihan gulma. Kegiatan ini dilakukan sampai lahan tidak mungkin lagi ditanami karena ternaungi tanaman karet yang sudah mulai rimbun. Dengan demikian, karet bebas dari gulma dan lahan tetap menghasilkan tanaman yang bermanfaat bagi kebutuhan mereka.

3. Perbaikan cara menyadap karet
Awalnya petani menyadap karet dari kiri atas ke kanan bawah dan dari kanan atas ke kiri bawah dengan menyebabkan 2 mata luka, atau menyadap dari kanan atas k
e kiri bawah (lihat foto ). Sering juga hasil torehan menimbulkan pelukaan sampai ke jaringan kayu, sehingga menimbulkan kerusakan bidang sadap.
Ini mengakibatkan masa panen yang seharusnya bisa mencapai 30 tahun menjadi hanya 5 tahun atau tidak berkelanjutan. Setelah memahami teori tentang pohon karet dan membandingkan hasilnya dengan kebiasaan menyadap sebelumnya, kini masyarakat menyadap karet dari kiri atas ke kanan bawah dengan seminim mungkin menimbulkan pelukaan sehingga akan menghemat bidang sadap. Hal ini diakui pula oleh Tondan (45 th), petani karet dari Desa Tumbang Manyoi. Menurutnya, teknik penyadapan yang benar seperti yang disampaikan oleh fasilitator dari YTS, menjadikan proses penyadapan lebih efektif dan menguntungkan.

4. Kearifan lokal dalam cara membekukan latex
Setelah melakukan perbandingan kebiasaan setempat membekukan latex menggunakan saing/umbi gadung (Dioscorea hispida Dennst) dengan tempat lain yang menggunakan tawas, masyarakat akhirnya memutuskan bahwa lebih baik menggunakan saing. Karena hasil pembekuannya ternyata lebih baik. Selain itu, bahannya berasal dari tumbuhan yang banyak hidup di daerah setempat, sehingga mudah didapat dan tidak memerlukan biaya.

5. Teknik okulasi sebagai salah satu cara meningkatkan produktivitas karet lokal.
Dari pengalamannya selama ini, para petani mengetahui bahwa di kebun karet mereka terdapat beberapa pohon karet yang memiliki latex yang cukup banyak, melebihi dari pohon-pohon yang lainnya. Oleh karenanya untuk meningkatkan produktivitas karet lokal, dilakukan pembudidayaan dengan mengambil mata entris dari dahan pohon karet tersebut untuk ditempelkan pada bibit karet yang telah disiapkan sebelumnya pada lahan pembibitan karet lokal. Lalu tanaman tersebut dipergunakan sebagai batang entris yang akan diambil mata entrisnya untuk ditempelkan pada bibit persemaian lokal selanjutnya. Dengan demikian diharapkan karet lokal yang bermutu tinggi akan cepat dihasilkan dan dibudidayakan masyarakat setempat secara luas. Sehingga terjadi kenaikan tingkat
produksi dan mutu karet, yang selanjutnya akan meningkatkan pendapatan petani.

Suwandi-Yayasan Tambuhak Sinta

No comments: