26 November 2007

Browsing Internet Menggunakan HP

Sebelumnya saya mengira kalau layanan internet mobile(HP) berbeda dengan internet PC(komputer) yang tampilannya lebih lebar, sampai beberapa hari yang lalu saya mendapat SMS dari teman saya di Prabumulih yang mengabarkan bahwa dia bisa mengakses blog Rambang Dangku menggunakan HP, karena penasaran saya minta teman saya yang sedang mendownload game ponsel untuk mengakses http://patehkepur.blogspot.com apalagi kalau bukan untuk membandingkan tampilan situs tersebut lewat layar ponsel, ternyata yang tampak di layar hanya halaman utama yang berisi beberapa posting terakhir, tidak ada elemen tambahan seperti kumpulan link, arsip lama, web site counter dan elemen text lainnya.

Akhirnya saya langsung kirim SMS ke adik saya di Baturaja yang sudah punya HP 3G(tri-ji) tapi belum pernah di aktifkan supaya mengaktifkan GPRS, sebelumnya menggunakan search engine saya cari cara mengaktifkan GPRS sebagai sarana untuk terhubung ke dunia maya menggunakan HP/ponsel.

Berikut ini hasil yang saya dapat tapi hanya saya tampilkan telkomsel, indosat dan XL prabayar yang paling banyak dipakai di daerah, untuk lebih lengkap lihat di situs http://organisasi.org

Cara Mengaktifkan/ Aktivasi Jaringan GPRS GSM pada Simpati, Kartu As

GPRS adalah general pocket radio service, salah satu fitur data transfer dari penyedia jaringan seluler yang memungkinkan anda untuk berselancar di dunia maya tanpa harus menggunakan kabel dan alat piranti keras lainnya. Cukup dengan telepon selular yang anda miliki anda bisa langsung terkoneksi ke dunia maya dengan melakukan setting pengaktifan terlebih dahulu tentunya.

Syarat Pengaktifan dan Penggunaan GPRS
- Menggunakan HP yang bisa gprs
- Ada software browser html / wap pada ponsel anda atau di koputer pc atau laptop jika anda menyambungkannya ke komputer.
- Kartu anda dalam keadaan aktif tidak tenggang atau grace period.
- Bagi simpati memiliki sisa pulsa minimal Rp. 500,-
- Berada di wilayah yang dijangkau fitur GPRS

1. Mengirim SMS ke 6616 dengan pesan sebagai berikut :

Ketik : GPRS[spasi]nomor ICCID (Integrated Circuit Card Identification) di belakang sim card simpati anda
Contoh : GPRS 6210001234567890
Keterangan : Dikenakan tarif Rp 350 sekali kirim

2. 2 Kali Mendapatkan SMS Konfirmasi dari Server Telkomsel

Tunggu beberapa saat, anda akan menerima konfirmasi sms bahwa aplikasi gprs anda sedang diproses dan membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 48 jam atau dua hari. Setelah gprs aktif pada server, anda akan kembali mendapat notifikasi sms kedua yang menyatakan gprs anda sudah aktif.

3. Setting GPRS secara manual :
- Connection Name : APN Telkomsel
- Data Bearer : GPRS
- Access Point Name : telkomsel
- Username : wap
- Prompt Password : No
- Password : wap123
- Authentication : Normal
- Gateway IP address : 10.1.89.130
- Homepage : http://wap.telkomsel.com
- Connection Security : Off
- Session Mode : Permanent

Tips :
Dengan GPRS anda bisa melakukan banyak hal. Temukan hal-hal yang menarik dari GPRS pada fitur search di sebelah kiri :)
-----------------------------

Setting GPRS Indosat Mentari di HP
Menyetting WAP GPRS Satelindo Mentari Tarif Murah Rp.5/kb

Setting yang harus anda lakukan pada setting wap gprs di telepon selular anda untuk menikmati akses data indosat mentari jika anda memilih setting cara manual yaitu :

Profile Name : INDOSATGPRS
Homepage URL : http://wap.klub-mentari.com
IP Address : 10.19.19.19
Bearer : GPRS
User Name : indosat
Password : indosat
APN : indosatgprs
Tarif : Rp. 5/Kbyte

Jika masih gagal berlanjut hubungi costumer service indosat mentari via handphone anda secara gratis. Lalu minta dibantu setting gprs untuk hp anda
-------------------------

Setting Manual Melalui SMS Untuk Dapat Terhubung Internet GPRS dan MMS
ProXL / XL Bebas / Xplor :
- Ketik GPRS[spasi]merk handphone[spasi]tipe handphone
Contoh : GPRS NOKIA N-GAGE atau GPRS SIEMENS C62
- Kirim ke nomor 9667 (Tarif Rp 350 sekali kirim)
- Anda akan mendapat sms konfirmasi balasan dari operator XL
- Untuk mengaktifkan MMS anda tinggal merubah kode GPRS menjadi MMS

21 November 2007

Jering Lahang

Bagi penggemar makanan warteg pasti kenal semur jengkol, menu wajib selain oreg, capcai, pergedel, tumis kangkung, sayur daun singkong dll.
Menurut penggemar fanatik, jengkol bisa merangsang nafsu makan walaupun efeknya kemana mana, bau mulut, kencing, buang angin dan buang air besar.
Selain dimasak jengkol juga bisa dimakan mentah sebagai lalap, kalau jengkol yang masih muda tentu gampang melahapnya tapi kalau sudah tua dagingnya akan terasa keras dan alot.

Tapi bagi masyarakat sumatera, jengkol atau jering yang sudah tua masih bisa dinikmati sebagai lalap jering lahang dengan cara jengkol yang sudah tua dibuka kulit luarnya yang keras tapi kulit tipis bagian dalam dibiarkan kemudian dikubur dalam pasir, setelah beberapa hari akan muncul tunasnnya dan dagingnya agak mengembang dan lebih lunak, tentu saja tidak seperti touge(kecambah) yang dimakan bukan tunasnya melainkan dagingnya yang disebut lahang jering.

16 November 2007

SMP Rambang Dangku

Sebelum mempunyai gedung sendiri, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di SD 3 Tebat Agung, mula mula bernama SMP Dangku sebagai penghormatan kepada masyarakat marge dangku karena sekolahnya terletak di wilayah marge rambang, dengan kata lain marge dangku dapat nama, marge rambang dapat tempat.

Gedung sekolah kemudian didirikan di desa Gerinam, sebagai desa yang paling dekat dengan wilayah urang ayek, sehingga hanya ada beberapa siswa saja dari marge dangku yang bersekolah di gerinam, diantaranya dari yang terdekat Muara Niru, Kuripan, Banuayu dan Baturaja.

Sengaja saya mengulas khusus tentang SMP di Gerinam, karena disanalah bertemunya dua budaya di Rambang Dangku, yang sering menyebabkan terjadinya perkelahian antar geng (geng rambang dan geng lematang) yang dilakukan oleh siswa yang memang senang berkelahi tentunya, namun lebih banyak yang menjadikan teman meskipun berbeda bahasa, tapi ada juga yang siap berkelahi saat bergabung dengan teman gengnya di luar kelas sekaligus menjadikan musuh gengnya sebagai teman saat di ruang kelas.

Sebagai siswa dari desa terjauh, untuk mencapai SMP Dangku saya harus menempuh perjalanan secara estafet, memerlukan ± 2 jam perjalanan, dimulai dari desa Baturaja tercinta menggunakan sepeda menuju Kuripan, kemudian sepeda dititipkan dibawah rumah pemilik ketek langganan untuk bersama dengan siswa dari Kuripan menyeberang menggunakan ketek ke Muara Niru, di Muara Niru bergabung lagi dengan siswa dari Banuayu dan Muara Niru berjalan kaki (kadang ikut truk pengangkut getah karet) menuju Gerinam.

SMP Dangku berganti nama menjadi SMP 1 Rambang Dangku setelah dibangun SMP 2 Rambang Dangku di Kuripan, sejak itu SMP di Gerinam tersebut hanya untuk jeme rambang karena urang ayek punya SMP sendiri yaitu SMP 2 Rambang Dangku.

Sebenarnya SMP 2 rencananya akan dibangun di Baturaja sebagai desa paling tengah, di bagian hulu ada Banuayu, Muara Niru dan Kuripan, dibagian hilir terdapat desa Pangkalan Babat, Dangku dan Siku. Namun karena Camat yang menjabat masa itu adalah putra Kuripan, sehingga dipaksakan dibangun di Kuripan, celakanya sewaktu Bupatinya akan meninjau SMP 2 tersebut, bertepatan dengan terjadinya banjir tahunan yang menggenangi areal sekolah yang memang dibangun di dekat lematang putus, artinya bukan tidak mungkin areal tersebut dulunya pernah dilalui aliran sungai lematang, akibatnya Camat tersebut langsung dimutasi, namun SMP tersebut tetap di Kuripan karena sudah terlanjur banyak bangunan didirikan.

Melalui blog ini, saya harap ada alumni SMP gerinam yang mau bertukar cerita atau sekedar mengucap salam, terutama angkatan 1989-1992

15 November 2007

Bahasa di Rambang Dangku

Sebelum adanya pemekaran wilayah, Kabupaten Muara Enim masih tergabung dalam kabupaten LIOT (Lematang Ilir Ogan Tengah) dengan Lahat dan Prabumulih. Terdapat tiga kecamatan rambang, yaitu Rambang Kapak Tengah, Rambang Lubai dan Rambang Dangku, dalam perkembangannya Rambang Kapak Tengah masuk dalam wilayah kota Prabumulih dan Rambang Lubai menjadi dua kecamatan yaitu Rambang dan Lubai namun tetap dalam wilayah kabupaten Muara Enim.

Wilayah Rambang Dangku memanjang dari utara ke selatan, wilayah utara dulunya termasuk wilayah marga Dangku yang dilalui sungai Lematang sehingga disebut urang lematang atau urang ayek sedangkan bagian selatan dilalui sungai Rambang sehingga disebut jeme rambang atau jeme darat.

Walaupun secara geografis berdekatan namun secara bahasa banyak perbedaan disebabkan dulunya mereka masih mengandalkan sungai sebagai sarana transportasi utama sehingga interaksi yang paling sering terjadi adalah interaksi antar wilayah dalam satu aliran sungai, misalnya masyarakat lematang ilir dalam mengucap huruf R cenderung jelas dan huruf A di akhir kata dari bahasa indonesia dalam pengucapan seperti E dalam logat Melayu(malaysia) berbeda dengan sebagian masyarakat rambang dalam pengucapan huruf R seperti H dan bagi masyarakat beruge(benuang) talang ubi huruf A diakhir kata pengucapannya seperti E dalam cetek, kelek.

Contoh lainnya :
Indonesia Rambang Lematang ilir
orang uhang, jeme urang
kamu Kape-dengan dengan
cinta hibang ribang
bawa batak bawe
lihat kinah kinak
dekat cendak parak
rasa hase rase
peluang lukak lokak
jalan-jalan midang, behayau medang, berayau
karet para balam
kita kite tubo
enak lemak ilok
berkelahi begelut belage

12 November 2007

Boten Ngertos

Yanti baru menyelesaikan SD di Muara Enim, diajak bapaknya berlibur ke Kalisube Banyumas, desa kelahiran Bapaknya, ditemani buliknya, yanti diajak nyekar ke kuburan mbahnya.
Karena baru pertama kali ke jawa, banyak pertanyaan terlontar dari mulutnya

“weeii..! rumah itu besar sekali, bagus lagi. Bulik tahu nggak punya siapa ?” tanya yanti penasaran.

“boten ngertos.” jawab buliknya yang memang tidak mengerti bahasa indonesia.

“ooh!!”
“mobil itu punya boten ngertos juga, ya ?” tanya yanti lagi.

“ya!” jawab bulik sekenanya.

Sebelum sampai ke kuburan mbahnya, mereka melewati banyak kuburan lainnya.

“bulik, itu kuburan yang tidak terurus itu punya siapa ?”

“boten ngertos.” Sahut buliknya sambil membuka bungkusan kembang.

“kasihan sekali pak boten ngertos, saat hidupnya kaya raya tapi kuburannya tidak ada yang merawat” gumam Yanti dalam hati

*boten ngertos(banyumas dsk) = tidak tahu

08 November 2007

Beruk dan Kura kura

Suatu hari Kura kura berlomba menanam pisang dengan Beruk, tapi Kura kura menyuruh Beruk untuk menanam jantung pisang supaya cepat berbuah, bujuk Kura kura.
Sedangkan Kura kura menanam tunasnya, tentu saja jantung pisang yang di tanam Beruk lama kelamaan menjadi busuk, sedangkan tunas pisang yang di tanam Kura kura tumbuh menjadi pohon pisang.

Merasa dipermainkan kemudian Beruk mencari Kura kura, mendengar Beruk marah Kura kura kemudian sembunyi di dalam lubang lesung. Setelah lelah mencari, Beruk duduk di atas lesung sambil mencari cara agar dapat menangkap Kura kura.

“ Kura kura, dimana kamu?......” panggil Beruk kebingungan

“ uuutt……” jawab Kura kura dari balik lesung

Demikian berulang ulang, setiap di panggil oleh Beruk, selalu dijawab Kura kura dari balik lesung tempat Beruk duduk berjongkok, sehingga dia menyangka yang menjawab panggilannya adalah ‘burung’nya sendiri, karena marah dan kesal akhirnya dipukullah ‘burung’ sendiri sampai Beruk mati.

Sepeninggal Beruk, Kura kura mengambil biji ‘burung’ Beruk dan menjualnya sebagai obat, ketika obatnya terjual dan pembelinya tidak merasakan khasiat yang dijanjikan Kura kura, Kura kura ditangkap dengan tuduhan penipuan.

Saat akan dihukum bakar, Kura kura berkata :
“ lihat saja kulit saya, hitam dan gosong karena pernah dibakar tapi saya tidak mati “

“ kalau begitu, potong saja.! “ usul yang lain.

“ lihat lagi, kulit saya retak retak karena pernah dipotong…”

“ buang ke sungai, biar dia mati tenggelam “

“ jangaaan.., ampuun… “ teriak Kura kura pura pura takut.

Tanpa pikir panjang akhirnya Kura kura langsung dilempar ke sungai, padahal Kura kura adalah binatang amfibi, selain bisa berjalan di daratan juga bisa berenang di sungai.

Dongeng ini biasanya diceritakan Nenek kepada Cucu cucunya supaya mereka semangat memijit kulit neneknya yang keriput, mungkin tidak banyak pelajaran yang diambil dari dongeng tersebut, tapi yang pasti selain nenek tersebut bisa bugar setelah dipijit cucunya, dia juga bisa mengumpulkan cucunya, sehingga mereka menjadi akrab satu sama lain.

*uuut adalah jawaban kalau dipanggil seperti kata dalem bagi masyarakat jawa

07 November 2007

Gunung Kelud

Beberapa hari ini berbagai media tak pernah lepas dari berita meletusnya Gunung Kelud, namun ada kenangan lain ketika mendengar kata Gunung Kelud,
iseng iseng saya bertanya kepada teman sebaya saya apa yang pertama terlintas dibenaknya ketika mendengar kata Gunung Kelud, tanpa berpikir panjang dia langsung menyebut gambaran, suatu permainan menggunakan kertas bergambar selebar kotak korek api, di sebagian pulau jawa disebut wayangan

Gambaran ini ketika membeli baru (kajangan) masih berupa susunan gambar seperti komik berjumlah 36 gambar, diatas kertas karton(duplex), kedua sisinya bergambar, sisi bawah (non coated) berisi rambu rambu lalu lintas, sisi atas(coated) gambarnya di ambil dari scene cerita film yang sudah / sedang beredar ketika itu, seperti : Sundel Bolong, Rocky, Satria Madangkara, Gogle, Hulk. Selain itu ada yang berisi kumpulan jagoan semua yang diberi judul lakon lakon.
Gambar no.1 berisi judul cerita dan no.36 berisi gambar gunung meletus, lambang keaslian produk dari percetakan Gunung Kelud.

Untuk memainkannya, 36 gambar tersebut di potong-potong menjadi 36 buah. Setiap peserta memberikan satu buah gambaran, kemudian disatukan dan dilempar ke udara setinggi mungkin secara serentak, setelah gambaran jatuh ke tanah, kalau bagian gambar (coated) diatas disebut hidup, kalau sebaliknya disebut mati, tapi kalau jatuh pada rumput dan gambarannya tegak disebut tenggel, maka permainan diulang lagi.

Kondisi abu abu (tenggel) ini yang sering jadi biang kerok, karena kalau ada yang suka ngotot (kalau dalam serial Doraemon diwakili karakter Giant) pasti menganggap tenggel bila keadaan tidak menguntungkannya, tapi akan menganggap sah kalau keadaan menguntungkannya, karena faktanya tidak pernah ada tenggel sampai tegak lurus 90ยบ.

Untuk mengatasi keadaan ini, biasanya peserta yang merasa lemah dalam diplomasi meminta permainan dengan dua gambaran tiap peserta, pemenangnya adalah yang paling banyak yang hidup, misal 2:1, 2:0 atau 1:0

Sebenarnya selain dilempar masih ada permainan menggunakan gambaran, seperti : pek qyu, seperti main domino, angkanya diambil dari nomor urut gambar. namun yang paling populer adalah dengan dilempar tersebut, populer sebelum akhirnya dikalahkan gem-bot(game board) sebagai cikal bakal semua mesin game saat ini.

31 October 2007

Ibung Ibung

Ibung ibung cakahkan kubis,
Dak katek kubis nangke jadilah,
Ibung ibung cakahkan gadis,
Dak katek gades jande jadilah. 2x

Ibung ibung cakahkan nangke,
Dak katek nangke rebung jadilah,
Ibung ibung cakahkan jande,
Daka katek jande ibung jadilah. 2x

26 October 2007

Legenda Dayang Rindu

Dayang rindu versi merge dangku adalah seorang wanita biasa dari desa Baturaja Rambang Dangku yang cantik wajah dan baik budi pekertinya, cerita tentang kecantikannya tersebar sampai ke kerajaan Palembang,

Kisahnya dimulai ketika seorang kekasihnya datang meminang, tidak ada yang menentang pinangannya, namun karena sudah menjadi adat bahwa yang menentukan pintaan (maskawin) bukan calon mempelai wanita tetapi keluarga besar dari wanita punya pintaan masing-masing, misalnya kakeknya minta ikan kepatung dari lubuk kepur, neneknya minta emas bemate, emaknya minta kain songket, dan seterusnya.

Akhirnya untuk memenuhi pintaan mereka, dia pergi merantau selama berbulan-bulan, sebelum pergi dia sempat berpesan kepada kekasihnya kalau sampai dia tidak kembali maka dia merelakan kalau dayang rindu menerima pinangan pemuda lain.

Dalam masa penantian, tanpa kabar berita dari sang kekasih, datanglah seorang pangeran dari kerajaan Palembang yang terpesona karena kecantikan dayang rindu bermaksud meminangnya, dengan berat hati karena didesak oleh keluarga akhirnya pinangan pangeran tersebut diterima, dengan pintaan yang sama seperti terhadap kakasihnya, tapi dengan kekuasannya dia memerintahkan kepada prajuritnya untuk mencari barang yang jadi pintaan pihak dayang rindu, tanpa perlu waktu lama pintaan tersebut terpenuhi.

Saat pernikahan akan dilangsungkan datanglah kekasihnya membawa pintaan, melihat dayang rindu akan melangsungkan pernikahan dengan orang lain marahlah dia, akhirnya terjadilah duel karena memperebutkan dayang rindu.
Melihat dua orang bertarung karena dirinya, dayang rindu datang di tengah pertarungan sambil mengacungkan pedang pada diri sendiri

“kalau memang kalian bertarung karena saya, maka saya akan membelah tubuh saya agar kalian mendapat bagian yang sama”

Tidak ingin orang yang mereka cintai menjadi terluka akhirnya mereka menghentikan pertarungan tersebut.

Dayang rindu kemudian memutuskan membatalkan kedua pinangan tersebut, dan akhirnya menerima pinangan pemuda lain dari Banuayu, dan bersumpah kalau ada perkawinan antara bujang desa Banuayu dan gadis desa Baturaja atau sebaliknya maka mereka tidak akan mempunyai keturunan.

Sebelum saya mem-post-kan legenda dayang rindu, saya gunakan search engine-nya google untuk mencari apakah ada yang pernah memuat cerita yang sama, karena saya tidak mau terulang kejadian ketika saya terlanjur menyebutkan bekarang sebagai bahasa sekitar merge dangku dalam artikel musem bekarang, ternyata saya menemukan banyak daerah lain menggunakan kata bekarang dengan arti yang sama.

Hasil yang saya dapatkan dalam pencarian itu, ternyata dayang rindu (dayang merindu) adalah putri raja yang pernah tinggal dalam Goa Putri, juga nama sebuah gedung kesenian di Muara Enim, nama varietas padi dan pernah juga dipentaskan sendratari dari Muara Enim tentang kisah putri dayang rindu di TMII Jakarta, nah lhoo….

Saya juga pernah mendengar versi lain dari seorang nenek dari desa Pangkalan Babat, yang menyebutkan dayang rindu adalah anak sunan yang melarikan diri ke desa Muara Niru karena dikejar orang belanda yang ingin memperistrinya.
saya dedikasikan buat keponakanku : Farrel Milan Nesta Maldini bin Fajri Jumairi yang baru lahir 25 oktober 2007 (terlepas dari sumpah dayang rindu)

19 October 2007

Pantun Lame

Embek-embek kambing betutu,
Makani rumput dibawah umah,
Jangan diambek gadis itu,
Karoanku parak umah.

Ketek-ketek udang di api,
Angkut-angkut dalam perau,
Kecik-kecik landak belaki,
Ngayam bakul lagi belum tau.

Jangan galak belamban bulo,
Belamban bulo gulak galek,
Jangan galak bebini jaoh,
Bebini jauh sukar balek.

Ilok nian belamban kerap,
Belamban kerap idakke titek
Ilok nian bebini parak,
Bebini parak gampang balek,

Pegisok ari aye,
Perlak pisang geda,
Ibung idak percaye,
Ngiremi besan bedah.

Perlak pisang geda,
Disimpan dalam pasu seng,
Ibung ngiremi besan bedah,
Sebab anaknye idak ngirem sen.

08 October 2007

Seribu Ringgit

Aran yang baru pertama mengunjungi neneknya di Rambang Dangku sangat antusias menawar sebuah durian yang dijual di kalangan.

“derian besak ini berape regenye, jut ?..” tanya Aran pakai bahasa daerah setempat yang baru dipelajarinya beberapa hari dari alif sepupunya.

“seribu ringgit bae, cung..” jawab kajut (nenek) tersebut.

“nenek ini gaul juga, pakai mata uang malaysia segala, pasti maksudnya seribu rupiah nih, mumpung murah nggak usah ditawar”. pikir Aran dalam hati

“ya udeh jut, beli sikok!” setelah membayar uang seribu Aran beranjak membawa duriannya.

“tunggu, cung. duetnye kurang tengah due ribu” cegah kajut itu.

“tengah due ribu?...” Aran tambah bingung

Alif sepupunya yang baru datang mendengarkan penjelasan kajut penjual durian tersebut, kemudian menjelaskan kepada Aran , bahwa istilah ringgit bukan mata uang malaysia yang dia kenal tapi seperti gopek, cepek, noceng sebagai istilah pasar.

* seribu ringgit = Rp. 2.500 (1 ringgit=2.5)
* tengah due ribu = Rp. 1.500 (tengah due=1.5)

04 October 2007

Banyak Jalan Menuju Permuleh

Dahulu kala, ketika aktifitas pengeboran minyak bumi oleh Pertamina di desa Baturaja masih berjalan lancar, satu-satunya jalur yang dipakai untuk ke kota Prabumulih adalah melalui Pangkalan Babat-Gunung Raja menggunakan jalan tak beraspal yang dibangun Pertamina, sebagai sarana penyeberangan selalu mengandalkan kapal ponton, walaupun harus menunggu agak lama.
namun ketika itu orang masih lebih senang belanja ke kalangan (pasar mingguan) yang diadakan setiap hari senin di desa Baturaja bersamaan dengan penjualan getah balam (karet), yang merupakan hari gajian bagi penakuk balam(penyadap karet).

Saat hasil minyak bumi mulai berkurang, aktifitas Pertamina pun mulai berkurang sehingga jalan Pertamina tidak terawat, kapal ponton yang diandalkan untuk penyeberangan mobil tidal beropasi lagi, sehingga orang mulai mencari jalur alternatif, diantaranya ikut taksi (angkutan umum) lewat jembatan Teluk Lubuk, atau melalui Kuripan naik ketek(perahu bermotor) ke Muara Niru diteruskan naik taksi.

Ketika PT. Tanjung Enim Lestari pabrik pulp di Banuayu beroperasi, bertambah satu jalur lagi bahkan jalur ini lebih disukai mengalahkan jalur Kuripan-Muara Niru yang berangsur-angsur sepi.

Selain jalur-jalur tersebut masih ada jalur lagi yang sangat jarang dipakai kecuali dalam keadaan benar-benar mendesak misalnya jembatan-jembatan kecil disepanjang jalan Kuripan-Banuayu ada yang tidak bisa dilewati atau terjadi banjir besar yang menengelamkan jalur tersebut.

Jalur terakhir ini menggunakan jalan yang dibangun Pertamina lewat Modong yang bebas banjir karena berada didataran tinggi namun membutuhkan waktu yang sangat lama karena memutar cukup jauh, walaupun nantinya akhirnya bisa sampai ke kota Permuleh(Prabumulih)